Tags

, , , , , , , , , ,


Assalamualaikum Malaysia,

Bagaimana keadaanmu sekarang setelah kepergian Abuya ke negara seberang?
Selama ini engkau cukup kuat dan hebat karena Putra Bani Tamim (PBT) bersamamu! Engkau menjadi negara Islam kebanggan dunia sehingga dilantik menjadi ketua OIC. Padahal bukan mudah untuk negara-negara Arab itu menerima negara ‘ajam’ sebagai rujukan. Faktor yang sebenarnya adalah karena engkau adalah lokasi utama dimana akan terjadinya jadwal Allah buat dunia akhir zaman. Pemimpin yang akan menjayakan jadwal Allah itu, Allah lahirkan di bumimu, Malaysia. Untuk itu Allah pindahkan roh Ka’bah ke Malaysia, untuk dipakaikan kepada roh PBT, pemimpin paling ajaib di zamannya. Bersama Ka’bah Rohaniah yang menjadi power umat Islam sebenarnya itulah maka kamu Malaysia telah mendapat kebesaran-kebesaran itu.

Tapi, kini rohmu tiada karena telah dikembalikan ke Ka’bah di Mekah. Disanalah semua Nabi-Nabi menciptakan sejarah kegemilangan Islam, bersama Power Ka’bah, untuk zaman masing-masing. Tanpa Power Ka’bah, Power al Quran dan Power Pemimpin kebenaran yang bergabung, tak mungkin mereka mampu menguasai zaman Jahiliyah yang bertaraf imperium di zaman nya.

Malaysia, engkau sedang lemah bukan? Melihatmu dari bumi Haramain ini, aku melihat kelemahan yang bertimpa-timpa keatasmu. Banyaknya masalah-masalah yang tidak selesai. Musuh-musuhmu bermacam jenis dan aku melihat semuanya hampir menguasaimu. Engkau seperti buntu, bingung, tiada upaya dan penuh kekecewaan.

Oh Malaysia,
Sekiranya kamu mau berunding dengan Abuya, menerima pandangannya dan mengakui kehadirannya di negara mu, itu sajalah lagi satu-satunya jalan selamat untukmu. Percayalah wahai Malaysia! Bahwa bermusuh dengan Abuya dan jemaahnya itulah sebab utama nasibmu menjadi semalang ini. Sebab-sebab lain adalah sekunder dan bukan penentu sebenarnya. Jika engkau tak mampu mempercayai hakikat ini, berfikirlah begini wahai Malaysia.
Sudah banyak sekali usaha-usaha untuk ‘mengkerandakan’ jemaah dan kepimpinan Abuya dibuat. Tapi engkau gagal semuanya. Abuya kini kelihatan lebih berwibawa daripada sebelumnya. Engkau telah memberi pupuk pada perjuangannya dengan sebab bermusuh dengannya bukan? Kalau begitu mengapa tidak berbaik-baik saja dengannya. Jangan-jangan ia akan menguntungkanmu Malaysia?

Sungguh saya usulkan disini kepada penguasa dan penjaga atau kepada negara Malaysia semuanya, agar menukar dasar memusuhi Abuya kepada dasar baru, yakni berbaik-baik dengan Abuya. Insya Allah sekiranya kamu bijak, yakni menerima usulan ini, kamu akan beruntung besar. Semua yang kamu idamkan akan tercapai buat bangsa, negara, keluarga dan diri masing-masing. Namun sekiranya kamu menolaknya, karena memilih untuk bermusuh dengan Islam lagi, takut kalau Islam akan merampas segalanya darimu, maka ketahuilah bahwa janji Allah itu pasti berlaku dan kamu akan jatuh cukup terhina. Mengapa? Karena Power Ka’bah sedang memakan kekuasaanmu. Ya, Power Ka’bah dan bukan power-power lain yang engkau sangkakan. Power ini telah terbukti mampu menjatuhkan kekuasaan Rom dan Parsi untuk memenangkan Islam. Power ini sifatnya maknawi, ada di dalam diri pejuang-pejuang kebenaran. Ia tidak dapat dilihat tetapi kesan adanya dapat dilihat. Karena Allah akan menggunakan kuasaNya untuk membela manusia-manusia power itu. Nabi akhir zaman akan membela. Ka’bah ikut membela. Belum pernah siapa pun dapat mengalahkan kekuatan ini, Malaysiaku. Di semua zaman kedatangannya, ada saja musuh. namun semua musuhnya hancur dan kalah belaka. Apa engkau mengira mampu menjadi Hero untuk mengalahkan power ini? Memecahkan rekod yang tak pernah ada selama ini? Jangan, jangan, janganlah wahai bangsaku. Engkau terlalu kecil untuk berpikir begitu, Malaysia. Apa hebatnyalah yang telah kau buat untuk merasa engkau begitu besarnya?
Mengapa tidak mengambil keputusan untuk mengalah dan menyerah kepada Allah dan orang-orang Allah? Apa ruginya kalau mengalah dengan Allah? Tidakkah Allah akan membalasi dengan kebaikan yang sebesar-besarnya? Sedangkan melawan Allah, kamu akan hancur sehancur-hancurnya.

Malaysia, indahnya negaraku tercinta. Jika sejarahmu tercatat begini :
Bahwa kerajaan Malaysia akhirnya sesudah kalah perang dingin dengan Abuya, memilih jalan damai dengan PBT. Mereka sanggup mengalah dan menyerah kekuasaan kepada Abuya SZ. Untuk selamatkan Malaysia dengan Islam. Padahal Malaysia itu sebenarnya adalah kepunyaan PBT. Mereka sedaya upaya merampasnya tetapi telah gagal. Maka akhirnya, pulanglah sirih ke gagangnya. Kembalilah belut ke lubuknya dan tersarunglah cincin ke jarinya.

Malaysiaku..
Sabarlah sedikit lagi untuk menyaksikan peristiwa engkau dikembalikan kepada tuanmu kembali. Abuya, Ruhul Muqaddasah yang telah mengghaibkan jasadnya ke alam ghaib untuk membuktikan kepada kaumnya bahwa dia adalah makhluk mewakili Allah dan Rasul kepada mereka. Dia bukan seperti yang dikata. Dia ialah Ka’bah Rohaniah yang digerakkan ke Malaysia agar Malaysia dapat menjadi negara tapak bagi imperium Islam. Wibawanya Malaysia selama ini dibandingkan negara-negara Asia lainnya adalah karena faktor ini. Kalau bukan oleh faktor ini, Malaysia tak akan jauh bedanya dengan Thailand dan Indonesia saja rupanya.
Janganlah ada orang yang menyatakan ada faktor lain, kerana faktor-faktor lain itu pun sebenarnya nampaknya sudah tiada wibawanya dibanding Abuya.

Sekian,
Wassalam